Selasa, 26 November 2013

UNGKAPAN HATI



PETJAH itu PECAH

Kemarahan atau kah Amarah saja yang tersentuh hati ?
atau bahkan tiada sama sekali kata - kata nurani yang merendam gejolak
jiwa yang teramat dalam menerima segala amanah di luar logika ,

serasa petjah yang pada dasarnya itu adalah pecah
tentu benar ketika hati tak sanggup menampung rasa
ketika jiwa terlalu mendapat tekanan yang terdahsyat
ketika tenaga raga berada di ambang batas kekuatan Manusia ,
serasa petjah jiwa yang tak terhenti ,

mereka hanya sebatas pemimpin dan tauladan para murid
mereka hanya sebatas golongan manusia yang terdapat suatu kelebihan
untuk memutuskan , memberikan dan juga mengoreksi segala kemaslahatan perbuatan
angan yang tercipta murid ,

namun haruskah seperti badai yang kuat menghantam dalam beramanah
maupun berwasilah terhadap murid ?

lalu apa yang mereka lakukan ketika kaki hanya sebatas berjalan menuju 
nikmatnya sebagai atasan sang murid yang kecil namun ketika murid itu berada dalam
posisi di atas awan , mereka tunduk dengan patuh 
dengan rasa sungkan penuh topeng penjilat ?

bukankah semua murid dalam bimbingan itu sama tanpa ada perbedaan gender ?
semua memang berjalan dengan keadilan yang goyang dan seolah berat sebelah ,

benar - benar petjah sekali ketika satu raga untuk semua raga ,
satu jiwa untuk seluruh jiwa ,
satu rasa untuk setiap kondisi ,

petjah dengan kata - kata jatuh 
tejah dengan nada - nada sumbar yang terlontar berulang kali .
sedikit salah , maka yang ada hanyalah ribuan cercaan ,

mereka lah yang terbenar ,
atau mungkin mereka lah yang tercanggih 

menelaah lebih dalam bahwa murid yang berimajinasi dengan susah payah
mereka lah yang menikmati segala hasil yang tercipta ,,

PETJAH ITU PETJAH ,
Petjah dengan seagala kebusukan yang tersembunyi di atas otak 
dan topeng mereka ,
hanya memerintah dengan tanpa logika ,


Jumat, 01 November 2013

SINS OF MY LIFE

I know . . .
I know . . .
I know . . .
This is my false away ,
This is my wrong way ,

The sins have been created by me
The sins have been made by me and my desire . . . .

I couldn’t control it
I couldn’t stopped it when I was alone
The lonely brought to the black imagine ,
Black imagine brought to the jail ,

Because of her . . . .
She was the girl who hurted by me
Hurted by my desire
I just wanna scream out ,

But . . . how I can do ?
How I can do it ?

This is my truly sins
The biggest sins which was brought me to the government rule

I am just a fuck man who has nothing
Idea to pour the desire of heart ,

Now . . . . I have to pay these all ,
Pay to provement of life ,
So expensive in all action ,

But . . .
It aint the end of all ,
Everything is not too late
To fix all the best behavior
Here and after ,


                                          Buah Karya :

                                          ‘’ Linggar “

Rabu, 30 Oktober 2013



KEBERSAMAAN TAMPING

Jubah Hitam Sang Malam Kembali hadir menghiasi Sang Waktu
Kepastian yang terjadi Ketika Angin Malam Berhembus
Turut Serta Menemani kerenyuhan
Di saat Malam Menyelimuti

Ada Yang telah Rehat dan Menanggalkan Penat ,
Ada Pula yang Bagi Sebagian makhluk
Masih Melakukan sebagian Aktifitasnya Serta
Menjadikan Malam sebagai Sahabat dekat dalam berinteraksi

Seperti halnya dengan Keriuhan Para Sang “TAMPING”
Sebutan yang mungkin masih terasa asing dan tak Lazim Bagi Masyarakat ,

Yaaa . . . . . . .
“TAMPING” Merupakan Tenaga Sukarela Yang di ambil
Dari Para Napi Yang Berprestasi Yang dipekerjakan
Oleh Suatu Lembaga Pemasyarakatan dengan Tujuan membantu
Tugas – Tugas Yang di emban oleh Para Petugas ,

Malam Bukan lah Akhir untuk bermanja dalam kepulasan memejamkan Mata ,
Malam dijadikan sebagai tempat untuk Saling bercanda,Berinteraksi dengan Sesama,


Berkumpul bersama,Saling bertukar Fikiran Maupun Berbagi dalam keterbatasan
Di dalam Ruang Lingkup Intuitas Sosialisme ,

Canda Tawa di tuangkan dalam Satu tempat dalam Berbagai aksi ,
Ocehan – ocehan Jenaka Terlontar dengan nada dan Intonasi Yang Beragam
Sungguh . . . Malam memang dijadikan sebagai tempat
Untuk Saling Beragumantasi Konyol Bagi Para Sang TAMPING”

Mungkin . . . . .
Ini lah saat – saat yang tepat Untuk Bergembira Ria ,

Jauh Dari hingar bingar dan Tugas Dari Para Petugas ,

Ada Yang Bernyanyi . . . . ,
Ada Yang Membaca . . . . ,
Ada yang Beradu Kreatifitas Dalam permainan Catur . . . ,
Ada Yang Saling Berpijat Ria ,
Ada Yang berimajinasi Layaknya Penyiar Radio . . . ,
Ada Pula Yang Hanya Sekedar Merileksasikan Jari Jemari tangan . . . . ,

Yaaa . . . . ,
Semua itu Terangkum menjadi Satu dalam Interaksi Sosial Sesama “TAMPING” ,
Semua itu tercipta dalam Keharmonisan Sesama Riwayat Permasalahan ,
Dan Semuanya . . . Terjadi di dalam Kebersamaan “TAMPING”